Oleh K.H. Acmad Zamzuri, S.pd.
Pengasuh pondok pesantren Tanwirul Afkar, dusun Wadang Kel. Tempel Kec. Krian Kabupaten Sidoarjo.
Setelah rangkaian acara hadrah, sholawat, pembacaan ayat suci Al Qur'an, dan sambutan keluarga sohibul hajat, tibalah saat yang ditunggu yakni nasehat dari Kiai Achmad Zamzuri S.pd. Nasehat yang diberikan Dari K.H. Achmad Zamzuri Kepada ananda putra yang sedang di khitan yang adalah "Laatusyrik Billah", nasihat ini adalah nasihat luqman kepada anaknya, nasihat yang juga terkandung dalam surat luqman ayat ke 13. Beliau dawuh bahwa semua keburukan yang terjadi di dunia itu karena kesyirikan, menyekutukan sesuatu kepada selain Allah. Beliau mencontohkan kenapa ada orang korupsi, padahal sudah kaya, sudah cukup, ya karena para pelakunya itu syirik, "Wong korupsi tuhane duit opo Allah?", Beliau menegaskan dengan pertanyaan kepada hadirin, serentak hadirin menjawab duitt. Begitu juga orang mabuk, judi, dan segala keburukan di dunia ini ihwal mulanya adalah sikap syirik, karena mempertuhankan sesuatu selain Allah. "Wes pokoke lek syirik iku gawanane kemrungsung, gaiso tenang, bapak - kerso kulo paringi tips kersane urip tenang?" kiai Zamzuri melanjutkan nasehatnya dengan bertanya kepada hadirin, sontak semua menjawab "mauuuu", "Saestu?" Beliau menimpali, dan semua yang hadir menjawab dengan lebih lantang dan semangat "Enggeehh". "Saiki tips seng kedua", beliau melanjutkan petuahnya, tips yang kedua yang diberikan ini adalah "Ojok utang", tips yang agak sulit bagi saya karena saya bekerja di bidang perbankan, hehe. "Utang gak opo-opo pokok ojok akeh-akeh" beliau agak melunakan nasihatnya karena rata-rata yang hadir adalah warga perumahan, yang kemungkinan besar semua punya hutang KPR. Bagi saya inilah dakwah, poit utama tetap tersampaikan tapi masih melihat audience, dari sini seharusnya hadirin sudah tau, yaitu poin utama nasehat kedua ini adalah menghindari hutang. "Wong kene iki kemenyek, omahe neng krian ae nek nguyuh digowo neng Pacet", sontak suara gemuruh hadirin tertawa mendengar ledekan Kiai Zamzuri, ya Pacet adalah wisata terdekat dari perumahan kami, wisata nuansa pegunungan dan pemandian air hangat, obyek wisata tersebut jika ditempuh dengan kendaraan roda dua membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dari perumahan kami. Beliau juga menambahkan bahwa kita tidak perlu iri, dengki terhadap tetangga sehingga kalap memaksakan mengikuti gaya hidup yang tidak perlu dengan berhutang, beliau menukil kembali nasihat yang pertama bahwa segala keburukan berawal dari sikap syirik. Beliau menambahkan nasihatnya "Urip iku nek jere wong jowo, sak madyo wae, ojok ngranggeh - ngranggeh", artinya kurang lebih hidup itu apa adanya saja, "Madyo" bisa diartikan cukup, tengah-tengah, tidak berlebihan juga tidak kekurangan. "ngranggeh" jika dibahasakan adalah memaksakan mengambil/memetik/menjangkau sesuatu yang diluar jangkauan kita. "Wes saiki tips seng nomer telu, ben ati tenang sering-sering moco Al Qur'an", beliau menambahkan tips yang ketiga yaitu membaca Al Qur'an. "Al Qur'an iku duduk omongane jin, duduk omongane malaikat, duduk omongane nabi, tapi dhawuhe Allah seng nyiptakne sakabehane neng dunyo" beliau menambahkan bahwa minimal kalau bisa setiap hari bisa menyempatkan membaca Al Qur'an, kalau bisa minimal seumur hidup bisa khatam Al Qur'an satu kali, "Ojok sampek ket bayi Islam, moco Al Qur'an gaisok, yo ga apal blas ayat Al Qur'an, padahal rambute wes puteh, mugo-mugo neng kene gaenek yo wong koyok ngene" . "Wes saiki tips seng nomer papat bestie", gerrr tawa hadirin kembali menggema mendengar Kiai Zamzuri dawuh dengan bahasa kekinian 'Bestie'. Tips yang ke empat dan yang terakhir menurut beliau adalah tawakal, nurut, pasrah sama ketentuan Allah. Beliau menyematkan kisah jaman Kanjeng Nabi dulu ada orang yang ditunjuk kanjeng nabi masuk surga. Kanjeng nabi dawuh kepada Umar yang saat itu menjadi khulafaur rasyidin, bahwa ada sahabat nabi di pojok desa yang ditunjuk nabi akan masuk surga. Umar pun penasaran karena perkataan kanjeng nabi tersebut, beliau menyelidiki sahabat tersebut. diselidiki sahabat ini tidak punya amalan khusus, hanya shalat berjamaah seperti sahabat lainya, malam juga jarang tahajut, puasa sunah juga tidak terlihat. Karena berhari-hari tidak mendapat petunjuk Umar pun tak sabar langsung menanyakan kepada sahabat tersebut. Karena ditanya Umar, sahabat tersebut agak bingung karena memang selama dia tidak punya amalan khusus seperti yang dimaksud umar. Sahabat inipun melanjutkan perkataanya bahwa , selama ini dia hidup ya seadanya saja, ada rejeki 25 ya dimakan 25, ada rejeki 50 ya dimakan 50, ya wes sak paringe gusti Allah. Umar pun menangis mendengar perkataan sahabat tersebut, karena selama ini Umar tidak bisa setawakal itu selama ini. Kiai syamsuri melanjutkan dawuhnya bahwa agar tenang menjalani kehidupan kita harus tawakal, menyerahkan sesuatu kepada Allah. Beliau memungkasi tausiahnya dengan berdoa dan diamini oleh seluruh hadirin.
Krian, 13 Oktober 2022
: : :